Kasih
Sayang seorang Ibu
Ibu adalah sosok wanita
yang tegar dan tidak mengenal lelah. Ibu yang melahirkan kita, menjaga kita dan
merawat kita hingga kita bisa sampai sebesar ini. Sangat berdosa sekali jika
kita menyakiti hati ibu kita sendiri. Ada sebuah pepatah “Surga ditelapak kaki
Ibu” yah memang benar sekali surga ada ditelapak kaki ibu itu artinya bahwa
kita sebagai anak tidak boleh berbuat jahat kepada ibu apalagi sampai durhaka
kepadanya. Begitu juga seperti kata Nabi Muhammad orang yang pertama harus kita
hormati adalah ibu, ibu, ibu, dan ayah. kenapa demikian, karena ibu adalah
sosok yang memang harus dihormati sesuai dengan perjuangan nya melahirkan kita.
Tetapi kita sebagai anak banyak kadang atau bahkan sering membuat ibu kita
marah atau kecewa kepada kita. Kita tidak mau mendengarkan nasihat ibu atau
mungkin ngebebtak ibu. Seperti cerita yang akan saya buat ini bahwa kasih ibu
memang benar sepanjang masa.
Nanda adalah seorang
anak perempuan dari keluarga yang biasa-biasa saja.Dia tinggal di Jogjakarta
dan dia berniat akan kuliah di Jakarta. Keinginannya pun terpenuhi begitu
kelulusan SMA, dia diterima diperguruan tinggi
yang ada diJakarta. Berangkat lah dia kejakarta seorang diri. Sebenarnya
ibunya tidak mengijinkan nanda untuk kuliah diJakarta apalagi Nanda adalah anak
daerah. Ibunya takut terjadi apa-apa pada Nanda. Ibunya tahu pergaulan
diJakarta itu seperti apa. Ibunya dan Nanda haya tinggal berdua, ayah Nanda
sudah meninggal sejak Nanda masih berusai 1 tahun. Ibunya bekerja disebagai
seorang buruh pabrik dan juga sebagai penjual sayur-sayuarn di pasar.
Sebenarnya untuk meguliahi Nanda ibunya tidak sanggup tetapi karena Nanda anak
yang pintar maka diapun mendapat beasiswa untuk kuliah di Jakarta. Berangkat
lah Nanda ke Jakarta dengan menggunakan kereta. Sesampainya di Jakarta Nanda
kos disebuah kost-kostan putri yang jaraknya tidak jauh dari kampus Nanda
nanti. Waktu pun terus berjalan dan Nanda pun sekarang sudah masuk kuliah sebagai
mahasiswi baru di Jakarta. Nanda pun sering mengirim surat pada ibunya untuk
member kabar pada ibunya mengenai dirinya di Jakarta baik-baik saja. Dan dia
juga bercerita bahwa dia mendapat teman yang sangat baik yaitu Selvi. Selvi anak Jakarta asli, atau
bisa dibilang sebagai “anak gaul”. Nanda pun berteman dengan Selvi dan semakin
hari semakin akrab.
Mereka pun sangat akrab
dimana ada Selvi di situ ada Nanda. Begitu juga sebaliknya. Hingga pada suatu
saat Nanda melihat Selvi merokok. Dan Nanda pun kaget melihat Selvi seperti itu
karena Nanda berasal dari daerah maka melihat hal seperti itu dia kaget sekali
baginya seorang cewek merokok adalah hal yang sangat tidak baik.. Tetapi selvi
menganggapnya biasa saja tidak ada yang istimewa, dia malah menawari Nanda
untuk mencoba rokok seprti dirinya. Tadinya Nanda tidak mau mencoba, karena
Nanda anak daerah yang masih sangat polos akhirnya dia nurut saja. dari sini
semuanya terjadi. Nanda yang tadinya hanya merokok kini mulai mencoba untuk
pergi ke clubbing bersama Selvi. Mereka pergi hampir tiap malam dan pulang baru
pagi harinya. Selain pergi clubbing, Nanda juga mulai menggunakan narkoba. Dia
diajari oleh siapa lagi kalau bukan Selvi sahabatnya sendiri orang yang paling
dekat dengan dia. Nanda pun semakin jarang menulis surat pada ibunya sendiri
dia lebih memilih pergi bersenang-senang dengan teman-temanya dari pada harus
menulis surat pada ibunya. Waktu terus berjalan hingga Nanda menjadi
seorang pecandu narkoba. Pada suatu
hari, saat Nanda dan selvi sedang clubbing ada sebuah razia yang dilakukan oleh
polisi diclub tersebut. Nanda pun tertangkap polisi karena membawa narkoba
sedangkan Selvi sahabatnya tidak tertangkap. Nanda pun dipenjara dan mengabari
ibunya bahwa dirinya ditahan polisi karena membawa narkoba. Ibu Nanda pun kaget
mendengar berita tersebut dan sangat sedih sekali. Ibunya pun langsung pergi ke
Jakarta untuk melihat keaadan anak perempuan satu-satunya itu. Ibunya Nanda
tidak mempunyai saudara satupun di Jakarta sehingga dia harus mengontrak rumah
sebagai tempat tinggalnya di Jakarta. Setiap hari ibunya menjenguk Nanda
dipenjara dengan kasih sayang ibu kepada anaknya, dia tidak memarahi Nanda atas
apa yang menimpa Nanda tetapi dia menyalahi dirinya sendiri bahwa dia tidak
mendidik Nanda dengan benaar sehingga dapat seperti sekarang ini. Berita Nanda
dipenjara pun menyebar di daerah rumah Nanda mereka membicarakan Nanda yang
dipenjara karena Narkoba tetapi ibunya sama sekali tidak malu atas aoa yang
menimpa Nanda di terus mendukung Nanda tidak perduli apa kata orang lain
mengenai drinya dan Anaknya Nanda. Selama Nanda dipenjara ibunya selalu
menemani nanda dia tidak pulang ke Jogjakarta tapi dia menemani nanda hingga
bebas dari penjara.
Akhirnya, Nanda pun
bebas dia keluar dari penjara dan ibunya pun kembali ke Jogjakarta. Di
Jogjakarta Pun ibunya mendapat berbagai gunjingan dari para tetangga mengenai
Nanda. Tetapi ibunya tetap membela Nanda sebagai anak dia tidak malu atas apa
yang menimpa Nanda dan dia juga tidak perduli dengan omongan orang mengenai
dirinya dan Nanda. Waktu terus berjalan seperti biasa dan Nanda sudah kembali
normal dia bukan pecandu lagi karena ibunya membawanya ke panti rehabilitasi
bagi anak-anak pecandu narkoba. Tetapi memang pergaulan yang membuat Nanda
seperti kemarin pada suatu hari lagi-lagi Nanda mengulangi kesalahanya kali in
dia hamil diluar nikah oleh seorang cowo teman kampusnya namanya Andrian dan
parahnya andrian tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah dilkukannya.
Mendengar berita tersebut, ibunya sangat kaget sekali dan benar-benar sedih
anak satu-satunya yang dia banggakan yang bisa mengangkat derajat keluarga di
mata orang lain kini teklah menghancurkan harapan ibunya dengan adanya musibah
tersebut. Nandapun pulang ke Jogjakarta dengan keadaan seperti itu. Dia menjadi
bahan omongan orang lain dan tetangganya sendiri. Yang paling terpukul adalah
ibunya diaanggap tidak bisa mendidik Nanda dengan benar. Tetapi ibu Nanda tidak
memperdulikan omongan orang dia terus merangkul Nanda sebagai anak yang dia kandung
selama 9 bulan 10 hari dan juga dia besarkan. Biarpun sakit, dia telah
memaafkan Nanda atas apa yang telah diperbuat. Dia sangat sabar meghadapi
omongann orang dan mengganggap apa yang terjadi sebagai kesalahannya dan juga
sebagai musibah.itulah ibu selalu melindungi anaknya meski anaknya berbuat
salah.
SUMBER
http://safika19.blogspot.co.id/2014/04/cerpen-yang-berkaitan-dengan-hubungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar