Jumat, 25 November 2016

Fenomena - Fenomena yang Berkaitan dengan Psikologi & Internet

a.   Fenomena Plagiat dalam Internet

Menurut kamus umum bahasa indonesia, plagiat adalah tindakan mengambil atau pengambilan karangan (pendapat, dsb) orang lain dan disiarkan sebagai karangan (pendapat, dsb) sendiri. plagiat adalah suatu tindakan menyalin hasil kerja orang lain dan menggunakannya sebagai hasil kerja sendiri. Di dunia sastra istilah plagiat sudah lama dikenal, dan merupakan suatu pelanggaran.
Sekarang istilah plagiat sudah mulai sering digunakan dalam dunia komputer. di dunia maya plagiat adalah suatu hal yang sering terjadi. mengapa demikian?, hal ini disebabkan karena dunia maya adalah dunia yang bebas. orang bebas mengakses apa saja pada dunia maya. hal ini meyebabkan banyaknya istilah copas (copy paste) dalam dunia maya. tindakan mengkopas karya tulis orang yang telah di posting, sudah menjadi hal yang biasa dalam dunia nyata. tak heran bila sering kali ditemukan blog dengan isi yang sama. hal inilah yang membuat plagiat menjadi salah satu bagian dari cyber crime.
Menurut undang undang no 19 tahun 2002, Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tindakan tindakan yang melanggar hak cipta disebut sebagai plagiat. Itu sebabnya penting untuk menulis nama pemilik hak cipta untuk menghindari plagiat, seperti yang ditulis pada undang undang no 19 tahun 2002 pasal 24. Pelanggaran pada hak cipta akan mendapatkan ganjaran seperti yang ada pada undang undang no 19 tahun 2002 pasal 72. Di indonesia untuk mengatasi kejahatan kejahatan di dunia maya telah dibuat UU ITE atau lebih dikenal dengan istilah undang undang cyber crime. Plagiat juga telah dibahas pada undang undang republik indonesia nomor 11 tahun 2008 mengenai informasi dan transaksi elektronik bab VI.
b. Sejarah munculnya Plagiat dalam Internet :
a) Jenis-jenis plagiat :
Menurut petunjuk teknis pencegahan plagiat UPI yang mengutip dari http://www.u.arizona.edu/~rlo/482/plagiarism.pdf tiga jenis tindakan plagiat :
– Menggunakan kata-kata orang lain secara persis tanpa membubuhkan tanda kutip beserta rujukannya.
– Menggunakan kata-kata orang lain, tetapi mengubah beberapa di antara kata-kata itu atau menyusunnya kembali walaupun sumbernya disebutkan.
– Meringkas atau memarafrase kata-kata orang lain tanpa mencantumkan rujukannya.
Sementara itu, Barnbaum (n.d) dari Valdosta State University, menggolongkan plagiat menjadi lima jenis, yaitu:
– “Copy-paste”, dalam arti mengambil kalimat atau frase orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan sumbernya.
– “Word-switch”, mengambil kalimat atau frase orang lain dengan mengubah struktur kalimat atau kosakatanya.
– “Style”, dalam arti mengikuti artikel sumber kata demi kata dan kalimat demi kalimat.
– “Metafora”, dalam arti menggunakan metafora orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
– “Gagasan”, dalam arti mengambil gagasan, pikiran atau pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
b) Penyebab melakukan plagiat
Insley (2011 p. 185) memberikan penjelasan yang lebih kongkrit. Menurut sarjana itu, plagiat kebanyakan terjadi karena para pelaku :
– Tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kutipan dan parafrase dan bagaimana mengutip secara benar,
– Menunda tugas hingga detik-detik terakhir,
– Menganggap bahwa melakukan plagiat merupakan cara tercepat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya,
– Merasa yakin bahwa orang lain tidak akan mendeteksi apa yang dilakukannya.
– Tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya pengelolaan waktu.
– Merasa tertekan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah mata kuliah atau karir.
c. Elemen Plagiat :
Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme.:
·         Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
·         Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
·         Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
·         Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
·         Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya
·         Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
·         Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
1. Yang digolongkan sebagai plagiarisme:
·         menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain
·         mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya.
2.      Yang tidak tergolong plagiarisme:
·         menggunakan informasi yang berupa fakta umum. menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
·         mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
d. Isu-isu global yang berkaitan dengan Plagiat dalam Internet :
Kasus plagiat juga diberitakan terjadi di salah satu universitas terbesar di Makassar di mana sejumlah dosen yang mengusulkan jabatan Guru Besar, karya ilmiah dalam bentuk jurnal Internasional dari luar negeri tapi setelah dilakukan pengecekan dan verifikasi tempat di mana jurnal itu terbit, dikabrkan ternyata ada indikasi bahwa lokasi penerbitan jurnal itu fiktif. Akibatnya Dijtjen Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan sangsi administratif Kolektif berupa tindakan semacam kebijakan moratorium penundaan/penghentian sementara usulan guru besar dari univerisitas yang bersangkutan. Beberapa tahun lalu ketika kebijakan terkahir Kementrian Pendidikan yang masih memberikan kesempatan terkahir untuk tenaga akademisi yang masih bergelar S2 untuk mengusul ke pangkat Guru Besar, puluhan dosen pengusul Guru besar terindikasi memiliki karya ilmiah yang merupakan hasil plagiat. Kasus plagiat yang banyak terjadi berupa Jurnal Fiktif (Jurnal Bodong) yang mana setelah di cek kantor penerbit jurnal tersebut di luar negri Fiktif. Ada juga kasus scan karya ilmiah orang lain dan diganti dengan nama dan identitas si plagiator alligator.
Kesimpulan
plagiat adalah tindakan mengambil atau pengambilan karangan (pendapat, dsb) orang lain dan disiarkan sebagai karangan (pendapat, dsb) sendiri. Faktor tindak plagiat yaitu kurangnya pengetahuan tentang aturan penulisan karya ilmiah, penyalahgunaan teknologi, malas, tidak percaya diri, hanya menginginkan nilai bagus, dan sanksi belum ditegakkan secara tegas. Upaya untuk mengurangi tindak plagiat yaitu, mempelajari tata cara penulisan karya ilmiah, timgiatordakan yang tegas bagi para plagiator, menanamkan moral anti plagiat dalam diri sendiri.
Daftar Pustaka:

B. Pornografi Dalam Internet

Internet merupakan suatu hal yang hampir setiap hari kita dengar. Bahkan, dalam kehidupan yang di sekitar kita yang semakin maju, internet merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Sayangnya, ada orang yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan keburukan, bahkan kejahatan di internet. Salah satu kejahatan di internet adalah kejahatan pornografi atau dalam Bahasa Inggrisnya dikenal sebagai cyber pornography. Cyber Pornography diartikan sebagai menurut Zakaria(2011:89) bentuk kejahatan kesusilaan yang menggunakan internet sebagai media utama dalam penyebaran segala sesuatu yang mengandung unsur porno dan seksual.
Cyber Pornography pada dasarnya hanyalah sebuah media untuk menyebarkan gambar-gambar atau video yang tidak pantas untuk ditonton ataupun dilihat. Namun, pada beberapa hari terakhir ini hingga tanggal pembuatan artikel ini, website yang berisi gambar atau video porno dibuat untuk dijadikan media transaksi video atau gambar dalam bentuk DVD ataupun CD, baik dengan menggunakan metode transfer ke suatu rekening, maupun dengan berbagai macam metode pembayaran yang disajikan oleh pembuat website. Hal ini diketahui berdasarkan kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu dan diberitakan oleh media massa.
Pembuatan konten website pornography sendiri tidak terbatas hanya di Wilayah Indonesia saja, melainkan sudah melintasi berbagai Negara (Zakaria, 2011:90). Hal tersebut yang membuat penyebaran konten pornography semakin banyak dan membuat setiap orang dapat mengakses web tersebut. Hal mengerikan ini yang membuat setiap orang tua khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka, karena anak-anak mereka dapat mengakses web tersebut tanpa diketahui orang tua mereka. Bisa jadi, mereka mengaksesnya di suatu tempat bersama temannya tanpa diketahui orang tua mereka, ataupun mereka mengaksesnya diam-diam. Hal itulah yang membuat saya menuliskan artikel ini dan juga keinginan untuk berbagi agar kita semua sadar bahwa ada bahaya di internet yang harus kita waspadai.
Sebagai konsumen dari internet, kita sebaiknya memahami keadaan internet saat ini dan menyampaikan pada orang-orang yang kita cintai agar tidak mengakses website tersebut dan memberikan pendidikan bagi orang-orang yang kita cintai agar selalu menggunakan website secara bijak.
C. Online Game
Kemajuan teknologi dapat dirasakan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang ditandai dengan kemajuan teknologi disertai perkembengan penyebarluasan jaringan internet yang hampir mencakup seluruh kepulauan Indonesia dan stratata sosial.
Akhir – akhir ini permainan elektronik atau yang sering disebut dengan game online telah mengalami  kemajuan yang sangat pesat. Ini bisa dilihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game center yang muncul. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) baru-baru ini mengadakan survei pengguna internet di Indonesia. Hasilnya adalah jumlah pengguna aktif internet Indonesia sudah mencapai 63 juta orang, atau sekitar 24% dari total populasi Indonesia. Jumlah ini meningkat sekitar 8% jika dibandingkan dengan tahun lalu, dimana saat itu hanya sekitar 55 juta pengguna saja. Pengguna Internet terbanyak saat ini masih berada di Pulau Jawa. Posisi kedua diikuti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Kalimantan. Sedangkan secara provinsi, pengguna terbanyak ada di Jawa Barat. Lalu, diikuti Jawa Timur dan Jawa Tengah 

Dilihat dari klasifikasi umur, pengguna terbanyak Internet masih berusia 12-34 tahun, yang mencapai 64 persen dari total pengguna. Game online sangat digemari oleh masyarakat khusus nya remaja, remaja yang sudah terlalu asik bermain biasanya akan lupa akan waktu dan tugas-tugas penting. Banyak sekali remaja yang rela menghabiskan waktunya ber jam jam dan meningalkan kewajiban sekolah untuk bermain game online.

Menurut Piaget, secara psikologis, remaja adalah suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek, lebih atau kuramg dari usia pubertas. 
Menurut Petro Bloss dalam (Sarwono 2008) proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan remaja:


1.      Remaja Awal (Early Adolescene) usia 12-15 tahun:
a.       Masih heran pada diri sendiri.
b.      Mengembangkan pikiran baru.
c.       Cepat tertarik pada lawan jenis.
d.      Kurang kendali the “ego” (sulit mengerti dan dimengerti orang lain)
2.      Remaja Madya (Middle Adolescene) usia 15-19 tahun:
a.       Membutuhkan kawan-kawan.
b.      Cenderung “narcistic” (mencintai dirinya sendiri, suka dengan teman-teman yang memiliki sifat yang sama / mirip dengan dia)
c.       Labil
3.      Remaja akhir (Late Adolescene) usia 19-22 tahun.
masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai pencapaian lima hal sebagai berikut:
a.       Minat terhadap fungsi-fungsi intelektual.
b.      Egonya mencari kesempatan bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalamam-pengalamam baru.
c.       Identitas seksual tidak berubah lagi.
d.      Egosentrisme diganti dengan keseimbangan antara kepentingan sendiri dengan orang lain.
Tumbuh“dinding” yang memisahkan diri priba dinya dan masyarakat umum.

Fenomena yang berkembang saat ini adalah remaja lebih senang bermain game online, remaja fokus kepada layar komputer permainan yang ada di hadapannya ketimbang berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Suci Ardianita Karina, psikolog di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Atma Husada Mahakam, game online memiliki dua sudut pandang yang berbeda. Di satu sisi menguntungkan, tapi di sisi lain sangat merugikan. “Game online bisa digunakan sebagai bahan penghilang stres, tapi kalau kelebihan pasti kecanduan dan berpengaruh pada psikologi anak-anak”. Ketergantungan game online yang dialami pada masa remaja, dapat mempengaruhi aspek sosial remaja dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena banyaknya waktu yang dihabiskan di dunia maya mengakibatkan remaja kurang berinteraksi dengan orang lain dalam dunia nyata.

Cooper (Dyah, 2009) berpendapat bahwa kecanduan merupakan perilaku ketergantungan pada suatu hal yang disenangi. Dodes (Juneman, 2006) kecanduan terdiri dari physical addiction, yaitu kecanduan yang berhubungan dengan alkohol atau kokain, dan non-physical addiction, yaitu kecanduan yang tidak melibatkan alkohol maupun kokain, dengan demikian dapat dikatakan kecanduan game online termasuk dalam non-physical addiction.

Beberapa sebab yang membuat remaja kecanduan game online, salah satunya adalah tantangan. “Dalam setiap game ada tantangan, yang membuat pecandunya terus merasa tertantang, sehingga pada akhirnya, orang yang kecanduan game akan merasa ketergantungan terus menerus dan tidak bisa lepas dari game. Bila si pemain tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, ia akan jadi lupa diri. Si pecandu jadi lupa belajar. Bahkan saat belajar pun ia malah mengingat-ingat permainan game.

Remaja bermain game online mempunyai motif – motif yang berbeda, ada yang bermain game sekedar hobby, hiburan, pelampiasan emosi, mencari teman, dan adapula yang bermain game sudah menjadi bagian dirinya sendiri bisa disebut dengan kecanduan. Hal yang mengkhawatirkan, jika remaja yang pada umumnya masih duduk di bangku sekolah menghabiskan waktu dengan main game online dapat menyebabkan merosotnya prestasi belajar.

Ciri-ciri remaja yang kecanduan game-online menurut Rachmat (2012) :
(1) Anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain game pada jam-jam di luar sekolah; 
(2) Tertidur di sekolah;
(3) Sering melalaikan tugas; 
(4) Nilai di sekolah jeblok; 
(5) Berbohong soal berapa lama waktu yang sudah dihabiskan untuk bermain game; 
(6) Lebih memilih bermain game dari pada bermain dengan teman; 
(7) Menjauhkan diri dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul); 
(8) Merasa cemas dan mudah marah jika tidak bermain game.

Perilaku kecanduan didasarkan teori hierarki kebutuhan Maslow bahwa di dalam setiap diri individu ada dorongan untuk memenuhi kebutuhan pada tiap tingkatan. Individu yang memiliki
kontrol diri rendah berpotensi mengalami kecanduan karena individu tidak mampu memandu, mengarahkan, dan mengatur perilaku.

Pengukuran kecanduan game online dilakukan menggunakan aspek-aspek yang di
kemukakan oleh Chen dan Chang (2008) yaitu : 
a). kompulsif; 
b). penarikan diri; 
c). toleransi; 
d). hubungan interpersonal; 
e). masalah kesehatan.

KESAMAAN GAME ONLINE DENGAN NARKOBA
1. Membuat pemakai/penggunanya ketagihan dan lupa diri.
2. Sulit lepas dari belenggu dosa.
3. Terjerat dalam lubang yg gelap, dalam, dan mengerikan.
4. Tidak peduli terhadap keadaan sekitar cenderung apatis/ masa bodo dengan orang lain.
5. Menghalalkan segala cara untuk memenuhi hawa nafsunya, baik itu berbohong,mencuri, dan melawan orang tua.
6. Ibadah terbengkalai.
7. Tidak pernah puas dengan keinginan dan hawa nafsunya(apabila sudah bermain game online dalam waktu yg lama, biasanya para pemain game online tidak akan pernah puas dan selalu ingin bermain kembali, sama halnya seperti(narkoba).
8. Menimbulkan efek buruk kepada penggunanya baik dalam gangguan kesehatan maupun gangguan mental.
9. Mudah untuk memulainya tetapi sangat sulit untuk menghentikannya.
10. Mengorbankan segalanya (uang, waktu, pacar, teman, kesehatan, kesempatan, orang yang (dicintai) demi memperoleh kesenangan sesaat.
11. Merugikan diri sendiri dan menimbulkan efek ketagihan serta efek ketergantungan di kemudian hari.

12. Tidak akan pernah bisa berhenti sebelum segalanya musnah dan sebelum peristiwa yang paling buruk terjadi.


Penelitian Psikologi & Internet

PUBLIKASI ONLINE 

Pengertian publikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1976), adalah penyiaran. Menurut Kamus Islilah Periklanan Indonesia, publikasi adalah setiap materi yang dicetak, diterhitkan, serta diedarkan untuk disampaikan pada khalayak umum dalam format apapun seperti majalah, surat kabar (Nuradi, 1 996:136). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa publikasi merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa menyiarkan, menerbitkan mengedarkan dan menyampaikan suatu materi, seperti objek, ide, gagasan dan informasi yang disampaikan pada khalayak umum atau masyarakat dalam bentuk / media apapun. Suatu kegiatan publikasi bertujuan sebatas menginformasikan dan memberitahukan suatu materi pada khalayak umum. Kegiatan publikasi memerlukan media penyampaian dan penerima pesan. Sedangkan, pengertian online yaitu keadaan dimana komputer terhubung dengan internet baik melalui modem, wi fi atau lan dan baik sedang digunakan atau tidak oleh pengguna komputer tersebut. Jadi, pengertian publikasi online adalah suatu informasi atau pesan atau pengumuman dalam bentuk online yang diterbitkan dalam dunia internet melalui media elektronik. 

Publikasi online sangat bermanfaat bagi setiap orang apalagi di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini. Banyak hal diumumkan melalui internet seperti berjualan, memberi info produk baru atau produk bekas yang masih ingin dijual. Bagi perusahaan yang memasarkan barangnya melalui publikasi online, tentu sangat mengirit biaya. Perusahaan hanya perlu menyiapkan design semenarik mungkin agar banyak orang yang tertarik untuk mencari tau keunggulan atau kelemahan dari produk tersebut. Publikasi online ini sangat berguna untuk memberi informasi kepada masyakarat yang ingin membeli produk, bahkan bisa dipesan secara online. 

Referensi :

http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2205694-pengertian-publikasi/



ETIKA MENGGUNAKAN INTERNET

Berikut ini 10 etika menggunakan komputer 

1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain 

Dalam menggunakan komputer kita tidak boleh merugikan orang lain, misalnya menggunakan komputer untuk membobol sebuah bank, menggunakan komputer untuk membuat virus,menggunakan komputer untuk merusak sistem keamanan seseorang. 

2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain 

Bagi pengguna komputer,diharapkan jangan mengganggu dan menggunakan komputer untuk mengganggu hak-hak orang lain,seperti melakukan pembajakan terhadap karya orang lain,meginstal sebuah program yang tidak legal. 

3. Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
Memata-matai,mengintai dan mengambil data milik orang lain yang bukan haknya,sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan oleh penggun komputer karna sangat merugikan orang lain dan kegiatan ini biasa dilakukan oleh para Cracker dan Hacker yang tidak bertanggung jawab. 

4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
Ini biasa digunakan oleh perampok-perampok dan pencuri yang biasa menggunakan komputer untuk membobol sistem keamanan sebuah bank,dan digunakan oleh para teroris untuk mencari dana dengan membobol identitas pribadi targetnya. 

5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
Menggunakan komputer untuk menyebarkan berita-berita palsu dan berkebalikan dengan fakta,serta mengumbar informasi tentang seseorang yang semuanya berupa kebohongan,dan cenderung kepada pelanggaran hukum yaitu merusak nama baik seseorang. 

6. jangan menduplikasikan atau menggunakan software tanpa membayar
Ini yang biasa dilakukan masyarakat awam dengan cara menduplikasi software atau data seseorang tanpa mencantumkan sumber yang diambil. 

7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan
Apabila kita ingin menggunakan computer milik orang lain,kita diharapkan meminta izin dari pemiliknya terlebih dahulu. 

8. Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
Ini seperti menduplikatkan sebuah software lalu memperbanyak dan kemudian dikomersilkan. 

9. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang
Dalam membuat sebuah program hendaknya kita menilai sisi positif dan negatifnya, apabila program yang kita buat lebih banyak dampak buruknya lebih baik kita menghentikan pembuatan program itu. 

10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respon terhadap sesama pengguna saat menggunakan komputer
Dalam menggunakan komputer kita harus mempertimbangkan sisi baik buruknya,jangan sampai kita merugikan pihak lain. Apabila setiap pengguna komputer maupun internet, menerapkan 10 etika dalam berkomputer dalam menggunakan komputer ataupun internet, bisa dipastikan keamanan dan kenyamanan bagi user maupun penggunakomputer atau internet bisa lebih menyenangkan. 


BERBAGAI HASIL PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN ONLINE

Komputer dan Internet Mengubah Ingatan Manusia 

Komputer dan internet mengubah sifat ingatan manusia, demikian kesimpulan penelitian yang dimuat di majalah Science. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika seseorang diajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, mereka akan memikirkan computer. 

Ketika mereka mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan didapat lewat komputer maka ingatan mereka menjadi tidak begitu baik karena mereka mengetahui dapat mengandalkan sumber lain. 

Para peneliti mengatakan internet bertindak sebagai “ingatan transaktif”.Penulis laporan Betsy Sparrow dari Universitas Columbia mengatakan ingatan transaktif “adalah ide adanya sumber ingatan luar-tempat penyimpanan di pihak lain”.”Ada ahli-ahli hal tertentu dan kita membiarkan mereka bertanggung jawab atas informasi tersebut,” katanya. 

Penulis lain laporan Daniel Wegner, yang pertama kali mengusulkan konsep ingatan transaktif dalam bab sebuah buku berjudul Ketergantungan Kognitif pada Hubungan Dekat, menemukan pasangan yang sudah lama hidup bersama saling membantu saat mengingat sesuatu. 

“Saya berpikir internet menjadi sebuah bentuk ingatan transaktif dan saya ingin mengujinya,” kata Dr Sparrow. 

Di mana, bukan apa Bagian pertama pengkajian adalah menguji apakah peserta penelitian “langsung” memikirkan komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi. 

Tes Stroop standar mengukur berapa lama waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara kata tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” ditulis dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat ketika, bukannya kata warna, para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang kemungkinan sudah ada dalam pikiran. Dengan cara ini tim peneliti menunjukkan bahwa, setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet sangat lebih lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan komputer. 

Dalam percobaan lebih mendalam para peserta penelitian diberikan serangkaian fakta. Setengahnya diminta menyimpannya pada sejumlah folder di komputer, setengahnya diberitahu bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus. Ketika diminta untuk mengingat fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi tidak akan didapat lagi menunjukkan kinerja yang sangat lebih baik dibandingkan kelompok yang menyimpan fakta dalam berkas di komputer. 

Tetapi kelompok yang mengharapkan informasi tersebut akan didapat nantinya, sangat bagus ingatannya dalam mengingat folder tempat penyimpanan informasi. ”Ini mengisyaratkan bahwa dalam kaitan dengan berbagai hal yang bisa kita dapatkan di internet, kita cenderung menempatkan ingatan online kita cenderung menyimpannya di luar,” kata Dr Sparrow. 

Dia mengatakan kecenderungan partisipan untuk mengingat lokasi informasi, bukannya informasi itu sendiri, merupakan isyarat orang semakin tidak bisa mengingat sesuatu, mereka hanya mengatur penempatan informasi dalam jumlah besar agar nantinya mudah didapat. 

“Saya tidak menganggap Google membuat kita bodoh, kita hanya mengubah cara mengingat. Jika kita bisa mendapatkannya di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka ketrampilan yang diperlukan, yang perlu diingat adalah ke mana harus mendapatkan informasi. Sama seperti dalam kaitannya dengan orang,ketrampilan yang diperlukan adalah mengingat siapa yang perlu ditemui (untuk mengetahui hal tertentu),” katanya. 

Psikologi & Internet dalam Lingkup Transpersonal

A.                       GLOBAL BRAIN & PERAN INTERNET
Global Brain adalah konseptualisasi dari jaringan di seluruh dunia yang dibentuk oleh semua orang di dunia bersama-sama dengan teknologi informasi dan komunikasi yang menghubungkan mereka menjadi cerdas dalam mengatur dirinya sendiri. Internet menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih menyeluruh, semakin mengikat kita bersama-sama ke dalam sistem pengolahan informasi tunggal yang berfungsi seperti sistem saraf di bumi. Kecerdasan jaringan ini bersifat kolektif atau didistribusikan, tidak terpusat atau local dalam setiap individu tertentu, organisasi atau sistem komputer. Ini bukan muncul dari jaringan dinamis interaksi antara komponen-komponennya, properti khas dari sistem adaptif yang kompleks
The World Wide Web ( WWW ) pada khususnya menyerupai organisasi otak dengan halaman webnya ( memainkan peran yang mirip dengan neuron ) yang terhubung oleh hyperlink ( memainkan peran yang mirip dengan sinapsis ), bersama-sama membentuk jaringan asosiatif sepanjang informasi menyebar. Analogi ini menjadi lebih kuat dengan munculnya media sosial, seperti Facebook, dimana link antara halaman pribadi mewakili hubungan dalam  jaringan sosial yang menyebar dari orang ke orang. Propagasi mirip dengan aktivitas menyebar bahwa jaringan saraf menggunakan otak untuk proses.
Peran internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model atau kondisi :
a.     Consciounsness
Conscience dalam bahasa Perancis bisa diartikan sebagai “ hati nurani “ dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “ sadar “ atau persepsi atau kesadaran, dan komentator dan penerjemah dari Durkheim tidak setuju.
Sadar atau kesadaran kolektif adalah seperangkat keyakinan bersama, gagasan dan sikap moral yang beroperasi sebagai kekuatan pemersatuan dalam masyarakat. Istilah ini diperkenalkan oleh sosiologi Perancis Emile Durkheim di Divisinya Buruh di Masyarakat pada tahun 1893.
Adapun “ kolektif “, Durkheim membuat jelas bahwa ia tidak reifying atau hypostaizing konsep ini, baginya itu adalah “ kolektif “ hanya dalam artian itu adalah umum untuk banyak individu ; cf. Fakta sosial..
b.      Unconscius
Dalam teori yang di kemekukakan oleh Sigmund freud, kepribadian manusia di ibaratkan sepertei gunung es, dimana yang kita ketahui hanya sedikit bagian di ujung gunung es, dan bagian terbesar dari kepribadian berada pada alam tidak sadar, dalam teori freud alam tidak sadar bersifat absrtak dan berupa gagasan dan dorongan dorongan, tidak seperti alam sadar yang berhubungan langsung dengan dunia nyata. Namun tidak berarti alam tidak sadar tidak dapat berhubungan dengna dunia nyata, seringkali alam tidak sadar kita mendorong dan mencoba untuk memasuki alam sadar kita dengan mengelabui primary sendor yang memiliki tugas untuk memfilter hal-hal yang akan di lakukan oleh alam sadar kita, alam tidak sadar menyelinap seakan akan ingatan ingatan itu baik dan berguna jika dilakukan oleh alam sadar kita. Ketika ingatan tersebut masuk kea lam sadar kita, kita tak lagi mengenali mereka seperti apa adanya; kita justru melihatnya sebagai pengalaman yang relative menyenangkan dan tak mengancam.
Pada banyak kasus, gambaran-gambaran tersebut memiliki motif-motif seksual atau agresi yang kuat, karena perilaku seksual dan agresi pada masa kanak-kanak seringkali diganjar dengan tekanan dan hukuman. Tekanan dan hukuman ini seringkali menciptakan kecemasan dan memicu represi, yaitu dorongan agar pengalaman yang tidak diinginkan serta membawa kecemasan masuk ke alam tidak sadar yang melindungi  kita dari rasa sakit akibat kecemasan tersebut.
Dalam kaitannya peran internet dalam menciptakan suasana unconscious, dunia maya menyediakan tempat dalam pemenuhan dorongan dorongan seksual dan agresi yang berada dalam alam tidak sadar kita, dalam dunia maya kita secara bebas mengakses informasi yang positif dan juga yang negative, seperti akses video porno yang akan memberi kesenagna seksual, alam tidak sadar kita dapat dengan mudah mempengaruhi perasaan kita bahwa “melihat video porno itu tidak papa, toh tidak ada yang tahu” alam tidak sadar menyelinap kea lam sadar seperti itu, dengan sangat mudahnya alam sadar kita terpengaruh oleh alam tidak sadar kita.
c.     Collective Unconsciousness
Ketidaksadaran kolektif istilah psikologi analitis, diciptakan oleh Carl Jung.  Hal ini diusulkan untuk menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan dalam kemanusian dan semua bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan mmenjelaskan bagaimana struktur jiwa mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan ketidaksadaran kolektif dari ketidak sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran pribadi adalah reservoir pribadi pengalaman unik untuk setiap individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran kolektif dalam cara yang sama dengan masing-masing anggota dari suatu spesis tertentu. Isi dari ketidaksadarn kolektif disebut arketipe, ada berbagai macam arketipe, seperti anima, animus, great mother, wisdom old man, superhero, dan diri sendiri. Pengendan arketipe dari generasi ke genrasi dapat berbagai mediasi, salah satunya melalui media internet, sebagai contoh adalah superhero yang di definisikan sebagai seseorang yang memiliki kekuatan melawan orang jahat yang menghancurkan orang banyak, pengenalan atau pengendapan arketipe superhero dari generasi dapat dilakukan slah satunya melalui media internet, banyak sekali cerita yang mendefinisikan superhero dari berbagai dunia mengenai superhero, kita tanpa harus hidup di masa lalu dapat mengetahui apa itu super hero melalui cerita dan artikel yang dimuat di media internet.

SUMBER

B.                        Dampak Sosial dari Interaksi Manusia & Internet
Manusia dan Internet merupakan sebuah interaksi yang sangat melekat pada masa kini, manusia sangat membutuhkan internet untuk kebutuhan sehari-hari. Internet sangat universal untuk interaksi manusia baik untuk pekerjaan, tugas sekolah atau kuliah, maupun komunikasi untuk kepentingan pribadi. Internet kini sangat mudah diakses dan terjangkau untuk kalangan masyarakat bawah hingga atas, semua orang bisa dengan mudah mengakses internet kapan saja serta dimana saja.  Internet sangat berpengaruh terhadap pekerjaan, karena internet memang sangat menguntungkan untuk penggunanya. Teknologi internet sangat mempengaruhi perilaku manusia, dimana teknologi ini dapat menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lain  dibelahan dunia lain. Penggunaan internet sebagai salah satu cara untuk mengburangi loneliness. pada individu yang mengalami loneliness apabila ia banyak menghabiskan waktu banyak waktu sendirian di depan computer baik di kantor maupun dirumahnya maka orang tersebut akan menyediakan waktu lebih sedikit untuk hubungan tatap muka di dunia nyata dan mengurangi kesempatannya untuk berinteraksi dengan orang lain.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP TRANSPERSONAL

Dampak sosial dari interaksi manusia dan internet

Dampak internet terhadap masyarakat luas dari berbagai tinjauan bidang psikologis

Global Brain dan peran internet

Peran internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model consciousness dan mendorong terbentuknya collective unconsciousness

DAMPAK INTERNET TERHADAP MASYARAKAT LUAS DARI BERBAGAI TINJAUAN BIDANG PSIKOLOGISNYA

Kemajuan teknologi saat ini semakin mempermudah semua orang untuk mengakses internet, kini internet tidak lagi hanya dapat diakses melalui komputer, akses internet melalui handphone juga semakin mudah. Kemudahan ini mempunyai dampak yang sangat besar efeknya, baik efek positif maupun efek negatif.

Efek positif yang didapat karena semakin mudahnya akses internet antara lain adalah masyarakat akan menjadi lebih aware dan pintar karena informasi yang tersedia di internet,, kesenjangan informasi juga akan semakin berkurang karena semua orang bisa mendapat informasi yang sama melalui internet, akan tetapi akan selalu ada dua sisi dari seemua hal, efek negatif dari internet pun tidak kalah besar dari efek positif yang diberikan.

Kemudahan akses internet apabila tidak diawasi penggunaannya akan berakibat fatal, karena bisa saja informasi-informasi yang kurang baik atau bahkan informasi yang salah bisa diakses oleh orang-orang yang tidak bisa menyaring informasi tersebut kemudian mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi orang lain disekitarnya.

Apabila ditinjau dari segi positif terhadap psikologis seseorang internet mempunyai dampak sebagai berikut:

a.       Membuat masyarakat menjadi lebih inovatif dan kreatif karena mudahnya akses informasi yang diberikan internet.

b.      Membuat masyarakat lebih sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.

c.       Mengikis kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena masyarakat desa pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat yang ada di perkotaan.

Sedangkan efek negatif yang diberikan internet dilihat dari psikologisnya adalah sebagai berikut:

a.       Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.

b.      Mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi sekularisme.

c.       Merusak moral mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.

PERAN INTERNET SEBAGAI MEDIASI YANG MEMUNGKINKAN TERBENTUKNYA BERBAGAI MODEL CONSCIOUSNESS & MENDORONG TERBENTUNYA COLLECTIVE UNCONSCIOUSNESS

1.      TINJAUAN PUSTAKA

a.       Mediasi

Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak.

b.      Model of Consciousness

Model of Consciousness adalah penjelasan teoritis yang menghubungkan antara bagian kesadaran dalam otak manusia dan fenomena kesadaran.

Meskipun teori mengenai model of consciousness sangat beragam, namun benang merah dari semua pendekatan yang beragam tersebut adalah mempelajari korelasi antara aktivitas otak dan aspek kesadaran manusia.

c.       Collective Unconsciousness

Adalah bagian dari psikoanalisis yang dikemukakan oleh Carl Jung, collective unconsciousness adalah bagian dari unconscious mind yang terdapat di dalam manusia dan semua bentuk kehidupan yang memiliki sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana struktur dari psyche secara otomatis mengorganisir berbagai macam pengalaman

III. KESIMPULAN

Penelitian tentang psikologi dan internet, telah ada pengakuan umum bahwa orang sering berperilaku berbeda ketika. Misalnya, mereka mungkin menjadi penggoda yang berlebihan online, sementara saat offline, mereka menjadi pemalu atau memang sebenarnya adalah pemalu. Tingkat kesadaran diri yang rendah mengenai penggunaan internet menjadikan seseorang menjadi orang yang berbeda ketika online, dan berubah kembali ketika offline. Rasa malu di internet, dipandang sebagai perilaku yang ditandai dengan pengurangan nyata dalam keprihatinan untuk presentasi diri dan jugdement dari lainnya.

SUMBER


https://worldalternativeenergy.wordpress.com/2013/11/13/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup-transpersonal-12-dampak-sosial-dari-interaksi-manusia-dan-internet/

Psikologi Klinis dalam Internet

A.                       Psikoterapi

Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran. Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Psikoterapi merupakan salah satu cara yang tepat untuk membicarakan masalah dan mendapatkan pemecahannya. Oleh karena itu psikoterapi sangatlah dibutuhkan dalam penyembuhan pada orang-orang yang memiliki masalah terutama masalah kesehatan jiwa. Ada banyak jenis psikoterapi yang dapat diberikan untuk berbagai problem pasien. Dengan pengecualian yang memungkinkan untuk sejumlah kecil metoda perilaku dan kognitif perilaku tertentu, yang diterapkan untuk beberapa problem khas tertentu pula, bukti akurat mengenai efektivitas psikoterapi belum ditemukan. 

Meskipun demikian, terdapat banyak pengalaman yang sangat menarik perhatian, tetapi tidak akurat menyatakan bahwa banyak jenis psikoterapi dapat membantu pasien; hampir semua terapis melakukan edukasi, mengajajak pasien-pasien untuk menyatakan hal yang menjadi perhatian mereka, mendorong mereka untuk mencoba perilaku yang baru, dsb. sayangnya, indikasi spesifik untuk psikoterapi spesifik umumnya tidak tersedia. Beberapa ahli membantah bahwa banyak metode psikoterapi dalam praktik sebetulnya sama. Para ahli lain mengemukakan bahwa terapi yang terlatih untuk menggunakan teknik tertentu mungkin kurang penting untuk perbaikan kondisi pasien dibandingkan dengan sifat-sifat pribadi terapis yang memiiki empati yang akurat, kehangatan yang tidak posesif serta tulus. Penelitian yang membandingkan keefektifitasan antara peserta latih yang empatik dengan terapis yang sudah berpengalaman menunjukkan bahwa tidak banyak perbedaan hasil yang ditemukan.

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:

1.    Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.

2.    Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.

3.    Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.

Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:

•    Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
•    Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
•    Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
•    Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
•    Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
•    Mengembangkan potensi klien.
•    Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
•    Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
•    Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
•    Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
•    Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
•    Membantu penyembuhan penyakit fisik.
•    Meningkatkan kesadaran diri.
•    Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
•    Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.

Psikoterapi berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat. Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya. Dalam psikoterapi, gangguan psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar tertentu. Kemudian dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern yang terbukti berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak ada hal-hal yang bersifat mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat, karena yang sakit adalah jiwanya, bukan fisiknya. Psikoterapi bukan untuk menangani orang gila (orang yang rusak otaknya).  Justru psikoterapi  hanya digunakan untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Sedangkan penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Dalam sesi Psikoterapi, Anda akan diajak membahas dan menganalisa hambatan psikologis yang ada dalam diri Anda, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan metode psikoterapi yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila Anda ingin disembuhkan atau ingin berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan kepada orang yang tidak mau dibantu.

Ada banyak metode psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal Psychotherapy, Narrative Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic Programming, Laughter Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy, Transpersonal Psychotherapy, Relaxation Therapy, Forgiveness Therapy, Trance Psychotherapy, Neurofeedback dan masih banyak lagi. Psikoterapis yang memahami masalah Anda akan memberikan metode terapi yang paling tepat bagi Anda.

Interaksi antara Anda dan psikoterapis akan seperti persahabatan. Seorang psikoterapi tidak bisa membantu dengan maksimal apabila Anda tidak mau terbuka mengenai masalah Anda. Oleh karena itu, sebelum Anda  menemui psikoterapis, Anda harus membuka diri untuk mendapatkan sahabat baru.

KELEBIHAN :

>  Menghemat waktu, karena klien tidak perlu Repot-repot untuk datang ke tempat 
    Psikoterapis

> Lebih Hemat dan Murah, biasanya Psikoterapi yang di Lakukan secara Online memiliki Cost harga yang lebih murah ketimbang Datang langsung ke Tempat Terapis, bahkan ada Psikoterapis yang tidak di pungut biaya alias Gratis

> Cocok untuk Orang yang Memiliki Kepribadian Tertutup alias Pemalu, biasanya orang Pemalu akan lebih terbuka dan Berani jika Terapis di lakukan jarak jauh ketimbang Bertatap Muka langsung

KEKURANGAN :

> Sang Terapis, dalam hal ini sang Psikolog, tidak mengetahui bagaimana keadaan klien sesungguhnya itu seperti apa.

> Terapis tidak bisa mengetahui bagaimana Bahasa Tubuh si Klien, tatapan mata klien, dan cara bicara si klien, seperti kita tahu bahwa bahasa tubuh, tatapan mata, dan cara bicara merupakan entry point bagi seorang Psikolog untuk bisa mengetahui Kepribadian, karakteristik, dan bahkan Permasalahan yang sedang di alami Sang Klien.

FENOMENA PSIKOTERAPI DALAM INTERNET

Komputer sebagai media komunikasi, yaitu komunikasi antara seseorang individu dan individu lain yang dilakukan melalui komputer. Teknologi online juga dibuat sangat sederhana untuk berpartisipasi dalam dukungan komunitas dan kelompok. Walaupun internet dikembangkan pada tahun 1960 penelitian lain yang menggunakan komputer untuk membiarkan individu berkomunikasi atau berbicara untuk perangkat lunak program. Perangkat lunak ini disebut ELIZA adalah sebuah program perangkat lunak yang ditulis oleh Joseph Weizenbaum di 1960 untuk meniru komunikasi seorang terapis. E-terapi adalah sebuah modalitas psikoterapi baru yang menyediakan klien cara mengakses seorang professional kesehatan mental secara online.

Salah satu metode perspektif yang paling salah satu metode perspektif yang paling saat ini Psikoterapi adalah Internet psikoterapi jauh atau “psikoterapi. Terlepas dari kesederhanaan itu adalah cara yang sangat efektif dan mudah diakses untuk membantu orang yang membutuhkan psikoterapi.

Semakin jadi ada banyak Internet berarti yang memungkinkan untuk berhubungan dengan psikoterapis segera, e-mail adalah yang paling cocok untuk tujuan ini: pijat datang untuk detik! Dan psikoterapis hampir selalu dekat dengan klien, sehingga ia selalu mampu memberikan saran profesional dan kompeten pendapat nya atau.

Banyak kesulitan yang kita alami selama hidup kita dan ini adalah hal yang normal cukup. Semua dari kita dari waktu ke waktu berubah dalam menghadapi material yang berbeda dan masalah rohani: changements radikal dalam rangka hidup, kehilangan pekerjaan atau hubungan yang signifikan, depresi, kesulitan keluarga, kecemasan akan masa depan dan sebagainya. Tapi semua hal ini tidak menyiratkan gangguan mental, Anda hanya stres. Hal ini cukup biasa satu, tetapi tidak selalu kita memiliki kemungkinan untuk menguasai kesulitan-kesulitan kita sendiri.

Seorang psikoterapis telah mendapat pendidikan khusus dan pengalaman untuk membantu Anda dalam kasus ini. Dan PSIKOTERAPI atau INTERNET-psikoterapi adalah sumber yang sangat baik alternatif dan terbaik dari membantu dalam kasus-kasus ketika psikoterapi tradisional tidak dapat diakses. Ini benar-benar efektif. Untuk sebagian orang ini adalah metode yang hanya untuk mendapatkan bantuan dalam kondisi ketika mereka tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan psikoterapis pribadi. Ada juga dampak negatif dan dampak positifnya. Dampak positifnya adalah mereka bisa mengikuti psikoterapi tanpa mengeluarkan biaya, dan mereka dapat melakukannya berulang kali, dan juga mendapat jawaban yang cepat dari masalah yang mereka hadapi. Sedangkan dampak negatifnya adalah jawaban dari masalah meraka bisa saja kurang akurat karena tidak bertemu langsung dengan psikolognya. 

KESIMPULAN

Semakin berkembangnya teknologi, untuk psikolterapi bisa dilakukan melalui internet tanpa harus bertatap muka dengan terapis. Untuk sebagian orang ini adalah metode yang hanya untuk mendapatkan bantuan dalam kondisi ketika mereka tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan psikoterapis pribadi. Namun,kemudahan terapi melalui internet ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya yaitu mereka bisa mengikuti psikoterapis tanpa mengeluarkan biaya, mereka dapat melakukannya berulang kali dan juga mendapat jawaban yang cepat dari masalah yang mereka sedang alami. Kekurangannya yaitu bisa saja jawaban dari masalah mereka kurang akurat karena tidak bisa mengetahui langsung dan beretemu langsung dengan terapis/ psikolognya.

SUMBER

B.                        Tes Psikologi Online

PENGERTIAN DAN TUJUAN

Anne Anastasi (1976) mengatakan bahwa tes pada dasarnya adalah suatu pengukuran yang obyektif dan standar terhadap sampel perilaku. Brown (1976) mengatakan bahwa tes adalah suatu prosedur yang sistematis guna mengukur sample perilaku seseorang. Namun Brown menganggap bahwa ciri sistematis tersebut telah mencakup pengertian obyektif, standar, dan syarat-syarat kualitas lainnya.

Definisi yang lebih lengkap dapat dikutipkan langsung dari pendapat Cronbach yang dikemukakan dalam bukunya Essentials of psychological Testing, yaitu: “….a systematic procedure for observing a person’s behavior and describing it with the aid of a numerical scale or a category system” (Cronbach, 1970). 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Psikotes adalah prosedur pemeriksaan yang telah mengalami pembakuan, yang dimaksudkan untuk menyelidiki dan menetapkan sifat-sifat psikis khusus individu; pengujian mental. 

Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Tujuan dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan orang secara mental dan faktor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi, psikotes adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang mulai dari kemampuan kognitifnya, kondisi emosinya, kecenderungan-kecenderungan sikap dan hal-hal yang mempengaruhi kecenderungan tersebut. Dalam psikotes, kemampuan yang diukur tidak melulu terkait dengan IQ seseorang. Selain tes IQ ada juga tes kepribadian, dan wawancara. Dari integrasi tes-tes tersebut, maka akan diperoleh gambaran mengenai orang yang di tes yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.  

DAMPAK POSITIF & NEGATIF TES PSIKOLOGI ONLINE.  

POSITIF : 

·         Efisien dan efektif. Dapat mempermudah pekerjaan psikolog dalam menskoring hasil tes dengan adanya software untuk skoring hasil tes yang bersangkutan dan hemat waktu (dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat). 

·         Dapat melakukan wawancara melalui video call, jika interviewee (orang yang diwawancara) dan interviewer (orang yang mewawancarai) tidak dapat bertatap muka/bertemu secara langsung. 

·         Dapat melakukan tes psikologi secara klasikal dengan software khusus alat tes psikologi yang biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu. 

·         Dapat menerima surat lamaran/curriculum vitae (CV) dengan adanya email. 

·         Dapat dilakukan pertukaran database pelamar dengan perusahaan lain 

NEGATIF

·         Individu akan mengalami resistansi (kebal) atau sudah mengetahui materi tes sehingga mengerjakan tes tidak sebagai dirinya sendiri melainkan menampilkan sisi-sisi baik yang dapat membuat hasil tes terlihat baik. 

·         Dalam melakukan wawancara secara online, dikhawatirkan individu tidak menampilkan dirinya secara benar, yaitu individu yang diwawancara disorot dengan webcam tetapi yang mengetik jawaban adalah orang lain. Ataupun jika melalui suara, dikhawatirkan akan adanya gangguan atau tidak lancarnya jaringan sehingga video maupun suara yang ada akan patah-patah (jaringan lemot), yang mengakibatkan terganggunya proses wawancara. 

·         Banyaknya informasi yang diterima sering kali membuat kita kesulitan dalam memilah prioritas dan menentukan kebenaran informasi tersebut. Bahkan tidak jarang orang percaya begitu saja terhadap informasi yang diterimanya, tanpa terlebih dahulu menyelidiki kebenaran dari informasi yang dia terima (Dewin, 2010). Dalam hal ini, misalnya lamaran yang diterima melalui email. 

·         Dengan adanya programmer yang dapat membuat software skoring alat tes psikologi, membuat programmer tersebut dapat melakukan pekerjaan orang-orang psikologi dalam hal skoring hasil.
     
KESIMPULAN

Tes psikologi yang dilakukan secara online maupun tes psikologi yang sudah di unduh dari internet ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya selain hemat biaya, waktu pengerjaannya tidak terbatas, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuka kita, apabila ada yang salah dalam mengerjakan soal dapat kita ulangi kembali, hasil tes cepat keluar tanpa harus menunggu lama.

Selain itu, adapula kerugian dalam mengikuti psikotes online, diantaranya adalah banyak terjadi penipuan yang dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga hasil dari tes psikologi menjadi tidak valid, hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan soal psikotes online menjadi tidak akurat karena hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan kemampuan kita karena pada saat pengerjaan tes kita dapat mengulanginya berkali-kali. Dan kerugian yang paling parah adalah alat-alat tes psikologi tidak terjamin kerahasiaannya karena keterbukaan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor. Apabila tes psikologi ini bocor dan masyarakat berasumsi bahwa dengan mengikuti psikotes online saja sudah efektif, tentu akan meresahkan lulusan psikologi karena pekerjaan mereka akan terhenti.

Karena tes psikologi secara online ini tidak dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, karena orang yang mengikuti tes psikologi ini sudah mengetahui apa yang akan ia jawab dalam tes tersebut. Oleh karena itu, kerahasiaan alat-alat tes psikologi harus sangat di jaga. Terutama oleh orang-orang yang bergerak di bidang psikologi agar tes-tes tersebut memiliki daya fungsi yang sesuai dengan apa yang akan di ukur.

SUMBER


http://keishafeggy.blogspot.co.id