A. Peran Sosial Individu
Banyak aktivitas yang dapat dilakukan melalui
internet ini baik untuk bidang pendidikan, kesehatan, bisnis, perdagangan,
hukum, pembayaran, dan hiburan. Penyebab penggunaan internet semakin meluas ke
beberapa bidang kehidupan yaitu karena adanya karakteristik yang saling
terhubung sehingga sanggup menjangkau seluruh bagian dunia melalui apa yang
dinamakan dengan jaringan computer. Karena itulah maka melalui internet sebagai
media, memungkinkan segala aktivitas yang dilakukan bersifat global.
Dalam menggunakan internet, kebanyakan orang
menggunakan identitas diri yang nyata dan bahkan ada juga yang secara virtual.
Melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial.
Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri,
memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk
perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves
seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri.
Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat
individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti
terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu
memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran.
Terdapat banyak sekali jejaring social yang dibuat
dengan menggunakan identitas palsu. Di internet, kita dapat memperlihatkan jati
diri kita dan juga menyembunyikan jati diri kita yang sesungguhnya. Akibatnya,
kejahatan kerap kali terjadi dalam dunia maya. Sebagai contoh adalah kasus
penipuan atau penculikan yang marak beredar.
Dunia virtual memang bukan dunia real. Kartunis
Peter Steiner pernah mengirim karikatur seekor anjing sedang bermain internet
dan dipublikasikan di The New Yorker, 5 Juli 1993 dengan tulisan “On the
internet, nobody knows you’re a dog.” Sementara itu, pemikir Prancis Jean
Baudrillard menandaskan dunia sekarang semakin masuk ke hipperrealitas di mana
kita tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang bukan. Perasaan kita
bisa turut lebih hanyut pada penderitaan tokoh dalam sinetron yang notabene
tidak nyata daripada tersentuh dengan nasib tetangga yang nyata ada dan sedang
kena musibah. Psikolog John Suler, seperti dikutip dari buku “Facebook and
Philosophy: What’s on Your Mind?” (2010), mengatakan bahwa dunia online telah
memicu “disinhibition effect” di mana orang lebih gampang menampilkan
kesejatian dirinya (self-disclose) bila dibanding dalam dunia nyata. Di sini,
orang bisa mengeluarkan semua isi hati, kekesalan, kritikan, komentar
provokatif, dan sebagainya.
Orang yang dalam dunia nyata terkenal pendiam, bisa
menjadi pembual di dunia online. Hal ini kental dengan unsur paradoksnya, yakni
orang berani menampilkan dirinya yang nyata (real self) di media yang tidak
nyata atau lebih tepat disebut sebagai dunia virtual dan dengan identitas yang
anonim.
B. Dampak Negatif Dalam Penggunaan Internet
Dampak negatif yang terjadi bisa saja orang menjadi
anti sosial, adanya pornografi yang tersebar dengan bebas, gambling dan
deinviduasi. yang dimaksud dengan :
1. Anti sosial : sikap anti sosial adalah bentuk
sikap seseorang yang secara sadar atau tidak sadar tidak dapat menyesuaikan
diri dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Tidak banyak
berbaur dengan masyarakat di sekitarnya.
2. Pornografi : dengan canggih nya teknologi
internet maka semua informasi pun bias di dapat tetapi banyak yang salah
gunakan internet dengan melihat situs yang tidak pantas untuk anak-anak di
bawah umur.
3. Gambling :
Gambling disebut juga Perjudian atau taruhan dari uang atau sesuatu dari
bahan nila pada sebuah peristiwa dengan hasil yang tidak pasti dengan tujuan
utama untuk memenangkan uang tambahan atau barang materi, yang mana perjudian
tidak hanya dilakukan secara konfesional akan tetapi banyak terdapat pada dunia
cyber yang berskala global.
4. Deinviduasi : suatu proses hilangnya kesadaran
individu karena melebur di dalam kelompok ataud bisa dikatakan sebagai pikiran
kolektif. Deindividuasi (Diener : 1980), yaitu merupakan penggantian identitas
pribadi oleh identitas kelompok. Mencakup atas hilangnya tanggung jawab pribadi
dan meningkatnya kepekaan atas tindakan kelompok.
SUMBER
- http://yulyagustin.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar