A.
GLOBAL BRAIN & PERAN INTERNET
Global
Brain adalah konseptualisasi dari jaringan di seluruh
dunia yang dibentuk oleh semua orang di dunia bersama-sama dengan teknologi
informasi dan komunikasi yang menghubungkan mereka menjadi cerdas dalam
mengatur dirinya sendiri. Internet menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih
menyeluruh, semakin mengikat kita bersama-sama ke dalam sistem pengolahan
informasi tunggal yang berfungsi seperti sistem saraf di bumi. Kecerdasan
jaringan ini bersifat kolektif atau didistribusikan, tidak terpusat atau local
dalam setiap individu tertentu, organisasi atau sistem komputer. Ini bukan
muncul dari jaringan dinamis interaksi antara komponen-komponennya, properti
khas dari sistem adaptif yang kompleks
The World Wide Web (
WWW ) pada khususnya menyerupai organisasi otak dengan halaman webnya (
memainkan peran yang mirip dengan neuron ) yang terhubung oleh hyperlink (
memainkan peran yang mirip dengan sinapsis ), bersama-sama membentuk jaringan
asosiatif sepanjang informasi menyebar. Analogi ini menjadi lebih kuat dengan
munculnya media sosial, seperti Facebook, dimana link antara halaman pribadi
mewakili hubungan dalam jaringan sosial yang menyebar dari orang ke
orang. Propagasi mirip dengan aktivitas menyebar bahwa jaringan saraf
menggunakan otak untuk proses.
Peran
internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model atau
kondisi :
a.
Consciounsness
Conscience
dalam bahasa Perancis bisa diartikan sebagai “ hati nurani “ dan diterjemahkan
dalam bahasa Inggris sebagai “ sadar “ atau persepsi atau kesadaran, dan
komentator dan penerjemah dari Durkheim tidak setuju.
Sadar
atau kesadaran kolektif adalah seperangkat keyakinan bersama, gagasan dan sikap
moral yang beroperasi sebagai kekuatan pemersatuan dalam masyarakat. Istilah
ini diperkenalkan oleh sosiologi Perancis Emile Durkheim di Divisinya Buruh di
Masyarakat pada tahun 1893.
Adapun
“ kolektif “, Durkheim membuat jelas bahwa ia tidak reifying atau hypostaizing
konsep ini, baginya itu adalah “ kolektif “ hanya dalam artian itu adalah umum
untuk banyak individu ; cf. Fakta sosial..
b. Unconscius
Dalam
teori yang di kemekukakan oleh Sigmund freud, kepribadian manusia di ibaratkan
sepertei gunung es, dimana yang kita ketahui hanya sedikit bagian di ujung
gunung es, dan bagian terbesar dari kepribadian berada pada alam tidak sadar,
dalam teori freud alam tidak sadar bersifat absrtak dan berupa gagasan dan
dorongan dorongan, tidak seperti alam sadar yang berhubungan langsung dengan
dunia nyata. Namun tidak berarti alam tidak sadar tidak dapat berhubungan
dengna dunia nyata, seringkali alam tidak sadar kita mendorong dan mencoba
untuk memasuki alam sadar kita dengan mengelabui primary sendor yang
memiliki tugas untuk memfilter hal-hal yang akan di lakukan oleh alam sadar
kita, alam tidak sadar menyelinap seakan akan ingatan ingatan itu baik dan
berguna jika dilakukan oleh alam sadar kita. Ketika ingatan tersebut masuk kea
lam sadar kita, kita tak lagi mengenali mereka seperti apa adanya; kita justru
melihatnya sebagai pengalaman yang relative menyenangkan dan tak mengancam.
Pada
banyak kasus, gambaran-gambaran tersebut memiliki motif-motif seksual atau
agresi yang kuat, karena perilaku seksual dan agresi pada masa kanak-kanak
seringkali diganjar dengan tekanan dan hukuman. Tekanan dan hukuman ini
seringkali menciptakan kecemasan dan memicu represi, yaitu dorongan agar
pengalaman yang tidak diinginkan serta membawa kecemasan masuk ke alam tidak
sadar yang melindungi kita dari rasa sakit akibat kecemasan tersebut.
Dalam
kaitannya peran internet dalam menciptakan suasana unconscious, dunia maya
menyediakan tempat dalam pemenuhan dorongan dorongan seksual dan agresi yang
berada dalam alam tidak sadar kita, dalam dunia maya kita secara bebas
mengakses informasi yang positif dan juga yang negative, seperti akses video
porno yang akan memberi kesenagna seksual, alam tidak sadar kita dapat dengan
mudah mempengaruhi perasaan kita bahwa “melihat video porno itu tidak papa, toh
tidak ada yang tahu” alam tidak sadar menyelinap kea lam sadar seperti itu,
dengan sangat mudahnya alam sadar kita terpengaruh oleh alam tidak sadar kita.
c. Collective Unconsciousness
Ketidaksadaran
kolektif istilah psikologi analitis, diciptakan oleh Carl Jung. Hal
ini diusulkan untuk menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan dalam
kemanusian dan semua bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan mmenjelaskan
bagaimana struktur jiwa mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan
ketidaksadaran kolektif dari ketidak sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran
pribadi adalah reservoir pribadi pengalaman unik untuk setiap
individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran kolektif dalam cara yang sama
dengan masing-masing anggota dari suatu spesis tertentu. Isi dari ketidaksadarn
kolektif disebut arketipe, ada berbagai macam arketipe, seperti anima, animus,
great mother, wisdom old man, superhero, dan diri sendiri. Pengendan arketipe
dari generasi ke genrasi dapat berbagai mediasi, salah satunya melalui media
internet, sebagai contoh adalah superhero yang di definisikan sebagai seseorang
yang memiliki kekuatan melawan orang jahat yang menghancurkan orang banyak,
pengenalan atau pengendapan arketipe superhero dari generasi dapat dilakukan
slah satunya melalui media internet, banyak sekali cerita yang mendefinisikan
superhero dari berbagai dunia mengenai superhero, kita tanpa harus hidup di
masa lalu dapat mengetahui apa itu super hero melalui cerita dan artikel yang
dimuat di media internet.
SUMBER
B.
Dampak
Sosial dari Interaksi Manusia & Internet
Manusia dan Internet merupakan sebuah interaksi yang
sangat melekat pada masa kini, manusia sangat membutuhkan internet untuk
kebutuhan sehari-hari. Internet sangat universal untuk interaksi manusia baik
untuk pekerjaan, tugas sekolah atau kuliah, maupun komunikasi untuk kepentingan
pribadi. Internet kini sangat mudah diakses dan terjangkau untuk kalangan
masyarakat bawah hingga atas, semua orang bisa dengan mudah mengakses internet
kapan saja serta dimana saja. Internet sangat berpengaruh terhadap
pekerjaan, karena internet memang sangat menguntungkan untuk penggunanya. Teknologi
internet sangat mempengaruhi perilaku manusia, dimana teknologi ini dapat
menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lain dibelahan
dunia lain. Penggunaan internet sebagai salah satu cara untuk mengburangi loneliness. pada individu yang
mengalami loneliness apabila ia banyak menghabiskan waktu banyak waktu
sendirian di depan computer baik di kantor maupun dirumahnya maka orang
tersebut akan menyediakan waktu lebih sedikit untuk hubungan tatap muka di
dunia nyata dan mengurangi kesempatannya untuk berinteraksi dengan orang lain.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP TRANSPERSONAL
Dampak sosial dari interaksi manusia dan internet
Dampak internet terhadap masyarakat luas dari berbagai
tinjauan bidang psikologis
Global Brain dan peran internet
Peran internet sebagai mediasi yang memungkinkan
terbentuknya berbagai model consciousness dan mendorong terbentuknya collective
unconsciousness
DAMPAK INTERNET TERHADAP MASYARAKAT LUAS DARI BERBAGAI
TINJAUAN BIDANG PSIKOLOGISNYA
Kemajuan teknologi saat ini semakin mempermudah semua
orang untuk mengakses internet, kini internet tidak lagi hanya dapat diakses
melalui komputer, akses internet melalui handphone juga semakin mudah. Kemudahan ini
mempunyai dampak yang sangat besar efeknya, baik efek positif maupun efek
negatif.
Efek positif yang didapat karena semakin mudahnya akses
internet antara lain adalah masyarakat akan menjadi lebih aware dan pintar karena informasi yang
tersedia di internet,, kesenjangan informasi juga akan semakin berkurang karena
semua orang bisa mendapat informasi yang sama melalui internet, akan tetapi
akan selalu ada dua sisi dari seemua hal, efek negatif dari internet pun tidak
kalah besar dari efek positif yang diberikan.
Kemudahan akses internet apabila tidak diawasi
penggunaannya akan berakibat fatal, karena bisa saja informasi-informasi yang
kurang baik atau bahkan informasi yang salah bisa diakses oleh orang-orang yang
tidak bisa menyaring informasi tersebut kemudian mempunyai dampak yang besar
tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi orang lain disekitarnya.
Apabila ditinjau dari segi positif terhadap psikologis
seseorang internet mempunyai dampak sebagai berikut:
a. Membuat masyarakat
menjadi lebih inovatif dan kreatif karena mudahnya akses informasi yang
diberikan internet.
b. Membuat masyarakat lebih
sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.
c. Mengikis
kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena masyarakat desa
pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat yang ada di
perkotaan.
Sedangkan efek negatif yang diberikan internet dilihat
dari psikologisnya adalah sebagai berikut:
a. Mengikis kecintaan
masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai
dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
b. Mempengaruhi pola pikir
masyarakat menjadi sekularisme.
c. Merusak moral
mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.
PERAN INTERNET SEBAGAI MEDIASI YANG MEMUNGKINKAN
TERBENTUKNYA BERBAGAI MODEL CONSCIOUSNESS & MENDORONG TERBENTUNYA
COLLECTIVE UNCONSCIOUSNESS
1. TINJAUAN PUSTAKA
a. Mediasi
Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan
melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil
keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian
(solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak.
b. Model of Consciousness
Model of Consciousness adalah penjelasan teoritis yang
menghubungkan antara bagian kesadaran dalam otak manusia dan fenomena
kesadaran.
Meskipun teori mengenai model of consciousness sangat
beragam, namun benang merah dari semua pendekatan yang beragam tersebut adalah
mempelajari korelasi antara aktivitas otak dan aspek kesadaran manusia.
c. Collective
Unconsciousness
Adalah bagian dari psikoanalisis yang dikemukakan oleh
Carl Jung, collective
unconsciousness adalah bagian
dari unconscious mind yang terdapat di dalam manusia dan semua
bentuk kehidupan yang memiliki sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana struktur
dari psyche secara otomatis mengorganisir berbagai
macam pengalaman
III. KESIMPULAN
Penelitian tentang psikologi dan internet, telah ada
pengakuan umum bahwa orang sering berperilaku berbeda ketika. Misalnya, mereka
mungkin menjadi penggoda yang berlebihan online, sementara saat offline, mereka
menjadi pemalu atau memang sebenarnya adalah pemalu. Tingkat kesadaran diri
yang rendah mengenai penggunaan internet menjadikan seseorang menjadi orang
yang berbeda ketika online, dan berubah kembali ketika offline. Rasa malu di
internet, dipandang sebagai perilaku yang ditandai dengan pengurangan nyata
dalam keprihatinan untuk presentasi diri dan jugdement dari lainnya.
SUMBER
https://worldalternativeenergy.wordpress.com/2013/11/13/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup-transpersonal-12-dampak-sosial-dari-interaksi-manusia-dan-internet/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar