Senin, 29 Oktober 2018

Sistem Informasi Psikologi

Contoh Kasus Sistem Informasi Psikologi
Sekarang ini banyak sekali penggunaan sistem informasi terhadap psikologi. Salah satunya yaitu pada alat tes, bahkan tes-tes psikologi sebagian besar sudah menggunakan komputer untuk skoring atau penghitungan hasil akhir bahkan saat  pengerjaan sebuah test-testnya. Psikologi sendiri berbicara tentang manusia. Jika digabungkan, sistem informasi psikologi mencangkup : Hardwaresoftwarepeopleprocedur , data dan manusia. Hardware dan software sebagai mesin sedangkan prosedur dan manusia sebagai pelaku, dan data berfungsi sebagai jembatan dari keduanya. Sistem informasi bisa dimanfaatkan oleh pelaku psikologi untuk membantu mereka saat penghitungan skor dalam beberapa tes psikologi.
Sudah banyak orang-orang yang pernah mengikuti beberapa test psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana orang-orang tersebut diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya. Setelah diikuti lebih lanjut, dapat diketahui soal-soal tersebut merupakan sebagian dari test psikologi yang disederhanakan dan dibuat lebih mudah dipahami. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Mungkin hasil yang diperoleh tidak terlalu valid dan reabilitas, tetapi ini merupakan salah satu contoh bahwa test psikologi tidak sekolot yang banyak orang bayangkan dan test psikologi mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan sistem informasi atau komputer untuk mempermudah penggunaan alat testnya.

Analisis Kasus dan Solusi
Dari contoh kasus yang telah dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa seiring dengan berkembangnya teknologi yang sangat canggih dan memudahkan banyak orang untuk mengakses berbagai situs ataupun website yang diinginkan, justru cenderung dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Dan itu merupakan salah satu contoh kasus yang sangat tidak baik, karena mengingat dalam dunia psikologi, untuk mendapatkan alat tes psikologi butuh perjuangan yang sangat panjang dan untuk membeli alat tes tersebut pun sangat mahal harganya, justru disini dimanfaatkan dengan tidak memikirkan hal-hal ataupun kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya. Apalagi secara umum hasil-hasil dari tes psikologi “palsu atau tidak benar” di media sosial tersebut tidak valid dan pastinya orang-orang di media sosial yang menggunakan aplikasi tes psikologi tesebut akan lebih mudah terpengaruh dan mempersepsikan bahwa dirinya seperti apa yang dikatakan pada hasil tes psikologi tersebut. Padahal bagi seorang psikolog, untuk memberitahu bahwa klien memiliki masalah masalah kepribadian ataupun masalah-masalah lainnya, harus melewati berbagai tes dan asesmen ataupun wawancara, sedangkan disini tes psikologi hanya dengan memilih pilihan ganda dan langsung terlihat hasil akhirnya. Dan menurut saya itu tidak baik dan tidak valid, karena akan membuat persepsi yang salah pada orang-orang yang menggunakan test psikologi di media sosial tersebut, lebih baik test psikologi dilakukan secara langsung agar hasilnya lebih valid. 

Sumber
http://pradinaautami.blogspot.com/2016/11/tugas-2-contoh-kasus-sistem-informasi.html