1.
Unsur Pembentuk /
Pembangun Manusia
Dari sekian banyak unsur yang menajdi 2
klasifikasi yaitu unsur jasmani & unsur rohani. Ada 2 pandangan
tentang unsur-unsur yang membangun manusia.Manusia itu terdiri atas 4 unsur
yang saling berkaitan :
·
JASAD yaitu badan kasar manusia yang nampak & menempati
ruang dan waktu
·
HAYAT yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
·
RUH yaitu bimbingan & pimpinan tuhan daya yang bekerja
secara spiritual dan memahami kebenaran
·
NAFAS yaitu dalam pengertian diri atau keakuan /kesadaran
akan diri sendiri
Manusia sebagai satu kepribadian, mengandung 3 unsur :
·
ID yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif, ID merupakan
libido murni/energi psikis yang menunjukkan ciri alami dan irasional
·
EGO merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama
kali dibedakan dari ID berperan menghubungkan energi ID kedalam
saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain
·
AAAASUPEREGO merupakan struktur kepribadian yang paling akhir
muncul kira-kira usia 5 TAHUN dibandingkan dengan ID
·
EGO & SUPEREGO yang berkembang secara internal
dalam diri individu.
2.
Hakekat Manusia
Ilmu Pengertian
hakikat manusia – manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan
oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu
konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran
menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam
istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.Hal ini dapat
diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur
kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses
selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir
sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari
sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya
berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab
teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah
menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam
hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang
diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.Walaupun manusia
berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi
manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar
karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman.
Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia,
sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi
kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah:
13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus
menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q.
S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat
berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya
yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat
akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah
tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan
keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan
akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia
dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat
membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala
yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada
pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.Dengan demikian, manusia adalah makhluk
hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk
hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan,
istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya,
merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk
memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,rasa kebapaan dan sebagai
anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan
dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan
sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu
juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan
rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi
kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa
berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami
oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan
makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh
benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya
tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah
ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran
yang telah Allah karuniakan kepadanya. Dewasa ini manusia, prosesnya dapat
diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam
dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses
penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum. Didalam
Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci, akan
tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang
diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita
kaitkan dengan konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan
berupa akal dan pikiran yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup
yang lainnya. Manusia sebagai mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah
mampu menempatkan dirinya sesuai dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai
penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status
manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat All-Baqarah ayat 30.Kata
khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang
berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau
penerus ajaran Allah. Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin
atau pengganti, yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam
sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin
maupun di masa Muawiyah-‘Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri
sesuai dengan yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai
pemimpin manusia juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah
dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara
ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.
3.
Pengertian Kebudayaan
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
4. Unsur -
Unsur Kebudayaan
Unsur kebudayaan besar(cultural
universal): dikemukakan oleh C. Kluckhon ada 7 antara lain :
·
Sistem religius (homo
religius)
Merupakan produk
manusia sebagai homo religius.Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan
perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain
yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah
kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
·
Sistem organisasi kemasyarakatan (homo
socius)
Merupakan prodak
manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki
akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
·
Sistem pengetahuan (homo
safiens)
Merupakan prodak
manusia sebagai homo safiens.Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri
maupun dari orang lain.
·
Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo
ekonomicus)
Merupakan produk
manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia
secara umum terus meningkat.
·
Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo
faber)
Merupakan produk
manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan
dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan
alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya .
·
Sistem bahasa (homo
longuens)
Merupakan produk
manusia sebagai homo longuens
5.
Hubungan
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha
Kuasa.Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati
dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang dapat kita rasakan.Secara sederhana hubungan antara manusia
dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan
tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia. Di
dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya
walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika
manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
Sumber :
·
https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
·
http://jaka-satria17.blogspot.co.id/2013/03/unsur-unsur-pembangun-manusia-dari.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar